• UGM
  • Tentang UGM
  • HRIS
  • IT Center
  • Webmail
  • InEMS
Universitas Gadjah Mada Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Tentang TURT
    • Struktur Organisasi
    • Koordinator Tata Usaha
    • Koordinator Rumah Tangga
  • Layanan
    • Pelayanan Persuratan dan Penggandaan
    • Pelayanan Ekspedisi
    • SPPD
    • Pelayanan Transportasi
    • Pelayanan Tata Suara
    • Pelayanan Konsumsi
    • Kebersihan dan Pertamanan
  • Peminjaman Ruang
    • Ruang Sidang 1
    • Ruang Multimedia 1
    • Ruang Multimedia 2
    • Ruang Sidang 3
    • Balai Senat
    • Ruang Sidang 2
  • Statistik
  • Beranda
  • Berita Turt
  • Aktivitas Tunneling Turunkan Kinerja Keuangan dan Pasar

Aktivitas Tunneling Turunkan Kinerja Keuangan dan Pasar

  • Berita Turt
  • 8 April 2013, 11.39
  • Oleh: turt
  • 0

YOGYAKARTA – Keagenan merupakan salah satu isu sentral dalam manajemen keuangan. Masalah keagenan yang menonjol dalam sebuah perusahaan adalah konflik kepentingan antara pemegang saham pengendali dan pemegang saham nonpengendali. Salah satu cara yang dilakukan para pemegang saham pengendali untuk mentrasfer sumber daya keluar dari perusahaan melalui aktivitas tunneling

“Tunneling adalah bentuk transfer sumber daya keluar dari perusahaan untuk kepentingan pemegang saham pengendali,” kata Ratna Candra Sari dalam ujian promosi doktor di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Jumat (8/3). Dalam disertasinya yang berjudul ‘Tunneling dan Model Prediksi: Bukti Empiris pada Transaksi Pihak Berelasi’, bertindak selaku promotor, Prof. Dr. Zaki Baridwan, M.Sc., Ko-Promotor Prof. Ainun Nai’im, Ph.D., dan Dr. Sony Warsono, MAFIS.

Ratna mengatakan transaksi pihak berelasi dapat digunakan sebagai tunnel untuk mentransfer sumber daya keluar dari perusahaaan untuk kepentingan pengendali dan mengorbankan pemegang saham minoritas. “Akibatnya perusahaan yang di-tunnel akan mengalami penurunan kinerja keuangan dan kinertja pasar,” tuturnya.

Tunneling dibagi berdasar sumber daya yang di-tunnel, terdiri cash flow tunneling, asset tunneling dan equity tunneling. Asset tunneling berpengaruh pada neraca sedangkan cash flow tunneling berdampak pada laporan laba rugi.

Dari perspektif perushaan yang ditunnel, transkasi pembelian asset dari pihak berelasi berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan. Namun perusahaan yang banyak melaukan transaksi berelasi terindikasi tunneling umumnya perusahaan dengan kepemilikkan terkonsentrasi dan mempunyai tingkat free cash flow tinggi.

Kendati struktur kepemilikan tidak berpengaruh signifikan dalam membedakan perusahaan yang ditunnel dan yang tidak. Namun hal tersebut disebabkan secara umum pola kepemilikan perusahaan-perusahaan publik di Indonesia terkonsentrasi pada pihak tertentu dan lingkungan yang sangat dekat. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Universitas Gadjah Mada

Bagian Tata Usaha dan rumah Tangga

Universitas Gadjah Mada

Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281
 +62 (274) 6491941
 turt@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY